Tentang Penulis

Saya dilahirkan pada tanggal 28 Oktober 1982 di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Saya adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Saya tumbuh besar di Probolinggo, Malang dan Jakarta. Diasuh dan dibesarkan di tengah keluarga yang menanamkan nilai-nilai keagamaan, toleransi, keikhlasan dan kepedulian.

Saya aktif dalam berbagai kegiatan diskusi dan organisasi saat duduk di bangku perkuliahan. Pada masa kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang, saya tergabung dalam organirasi kemahasiswaan bernama HMI (Himpunan Mahasiswa Islam). Selama masa itu, saya menerjunkan diri sebagai aktivis yang melakukan proses pemberdayaan politik, organisasi dan sains di kalangan mahasiswa dan HMI.

Pada medio tahun 2002-2003, saya bersama teman-teman sesama aktivis mendirikan Lembaga Pengembangan, Penalaran dan Penelitian Mahasiswa Ekonomi (LP3ME) di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang, sampai sekarang Lembaga tersebut masih aktif mencetak mahasiswa pemikir dan aktif didunia penulisan ilmiah. Pada tahun yang sama, saya meraih mandat sebagai Ketua Umum Badan Eksekutif Mahasiswa.

Selepas kuliah, saya bekerja di Astra Daihatsu Motor, Jakarta, sebagai Staff HRD. namun itu tidak lama, karena kemudian saya bekerja di kampung halaman, tepatnya di pabrik textil. tapi itupun tidak lama, karena saya mendapat tawaran pekerjaan sebagai Manager Unit Mikro Bank Bukopin.

Pada level organisasi, saat ini saya aktif sebagai pengurus Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kota Probolinggo. Selain itu saya juga aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) sebagai Ketua Bidang Pemberdayaan UKM dan Koperasi.

Saat ini saya meluangkan diri untuk menulis. Saya berusaha menyuarakan hati nurani yang mungkin tak mampu berteriak lantang melalui lisan, agar ide itu tak terpendam dibalik Nisan. Juga agar kelak ada yang saya tinggalkan untuk anak-anak saya, yaitu nilai-nilai agama, kejujuran, keikhlasan dan toleransi, sebagaimana yang orang tua ajarkan pada saya saat masih kecil.

Tapi saya sadar, bahwa saya hanyalah seorang manusia diantara 230 juta rakyat Indonesia. Masih banyak banyak sisi-sisi lemah yang hendak saya suarakan, namun kadang tenggelam diantara kerasnya gelombang kehidupan yang kerap kali menyita waktu dan perhatian sehingga banyak ide-ide yang terlewat begitu saja. masih dibutuhkan banyak kritik dan masukan dari kawan-kawan sekalian, untuk kemajuan kehidupan, keberagaman, keagamaan dan peradaban.

Muhammad Robeth Fuad Alhadi