Senin, 19 Maret 2012

Indonesia Tanah Air Beta

semua orang di Republik ini pasti sedang mengikuti dengan seksama atas apa yang terjadi pada kasus Nazar yang menyeret-nyeret Anas Urbaningrum. suatu kali, sesaat setelah Anas mengucapkan 'sumpah Monas', Nazar melemparkan tantangan 'sumpah pocong'. tak cukup sampai disitu, Nazar juga melemparkan ancaman, bahwa jika ia membuka semua 'kartu As' yang ia miliki, maka Republik ini akan BUBAR!!

tukang becak anak saya sampai ketakutan mendengar berita itu di televisi.

tapi benarkah ancaman Nazar itu..??

saya hanya tertawa mendengarnya. okelah, ancaman itu harus diakui sangat efektif untuk menggertak tukang becak anak saya yang notabene pendidikannya tidak lebih dari Sekolah Dasar,  tapi itu tak cukup membuat dahi saya berkernyit. 

why..?

oh common. i'm not that stupid!

ayolah, rakyat sudah cukup terbebani dengan segala permasalahan hidup, jangan tambahi dengan sampah-sampah ancaman yang pada akhirnya membuat mereka semakin tidak tenang dalam menjalani hidup. 

berikut saya sampaikan beberapa unsur yang menjadi syarat berdirinya sebuah Negara.

1. Memiliki Wilayah

Untuk mendirikan suatu negara dengan kedaulatan penuh diperlukan wilayah yang terdiri atas darat, laut dan udara sebagai satu kesatuan. Untuk wilayah yang jauh dari laut tidak memerlukan wilayah lautan. Di wilayah negara itulah rakyat akan menjalani kehidupannya sebagai warga negara dan pemerintah akan melaksanakan fungsinya.

2. Memiliki Rakyat

Diperlukan adanya kumpulan orang-orang yang tinggal di negara tersebut dan dipersatukan oleh suatu perasaan. Tanpa adanya orang sebagai rakyat pada suatu ngara maka pemerintahan tidak akan berjalan. Rakyat juga berfungsi sebagai sumber daya manusia untuk menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari.

3. Pemerintahan Yang Berdaulat

Pemerintahan yang baik terdiri atas susunan penyelengara negara seperti lembaga yudikatif, lembaga legislatif, lembaga eksekutif, dan lain sebagainya untuk menyelengarakan kegiatan pemerintahan yang berkedaulatan.

4. Pengakuan Dari Negara Lain

Untuk dapat disebut sebagai negara yang sah membutuhkan pengakuan negara lain baik secara de facto (nyata) maupun secara de yure. Sekelompok orang bisa saja mengakui suatu wilayah yang terdiri atas orang-orang dengan sistem pemerintahan, namun tidak akan disetujui dunia internasional jika didirikan di atas negara yang sudah ada.

keempat syarat tersebut bersifat mutlak dan saling berkaitan. tidak dapat jika salah satu unsur saja tidak dipenuhi.

misalnya

punya wilayah, punya pemerintahan yang berdaulat dan punya rakyat, tapi tak diakui negara lain, maka negara tersebut tak dapat berdiri.

nah, itu adalah syarat berdirinya sebuah negara. lalu bagaimana sebuah negara dikatakan bubar?

menurut M. Ryaas Rasyid, ada 5 faktor yang secara GRADUAL dapat menyebabkan PROSES itu. 

1. krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama. 

krisis di sektor ini selalu merupakan faktor amat signifikan dalam mengawali lahirnya krisis yang lain (politik-pemerintahan, hukum, dan sosial). secara garis besar, krisis ekonomi ditandai merosotnya daya beli masyarakat akibat inflasi dan terpuruknya nilai tukar, turunnya kemampuan produksi akibat naiknya biaya modal, dan terhambatnya kegiatan perdagangan dan jasa akibat rendahnya daya saing. muara dari semua ini adalah tutupnya berbagai sektor usaha dan membesarnya jumlah penganggur dalam masyarakat.

2. krisis politik berupa perpecahan elite di tingkat nasional.

krisis politik juga bisa dilihat dari absennya kepemimpinan politik yang mampu membangun solidaritas sosial untuk secara solid menghadapi krisis ekonomi. dalam situasi di mana perpecahan elite pusat makin meluas dan kepemimpinan nasional makin tidak efektif, maka kemampuan pemerintah dalam memberi pelayanan publik akan makin merosot. akibatnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah akan semakin menipis.

3. krisis sosial 

dimulai dari terjadinya disharmoni dan bermuara pada meletusnya konflik kekerasan di antara kelompok-kelompok masyarakat. di kala krisis ekonomi sudah semakin parah, yang akibatnya antara lain terlihat melalui rontoknya berbagai sektor usaha, naiknya jumlah penganggur, dan meroketnya harga berbagai produk, maka kriminalitas pun akan meningkat dan berbagai ketegangan sosial menjadi sulit dihindari. dalam situasi seperti ini, hukum akan terancam supremasinya dan kohensi sosial terancam robek. Suasana kebersamaan akan pupus dan rasa saling percaya akan terus menipis. sebagai gantinya, eksklusivisme, entah berdasar agama, ras, suku, atau kelas yang dibumbui sikap saling curiga yang terus menyebar dalam hubungan antarkelompok. bila berbagai ketegangan ini tidak segera diatasi, maka eskalasi konflik menjadi tak terhindarkan. disharmoni sosial pun dengan mudah akan menyebar. modal sosial berupa suasana saling percaya, yang merupakan landasan bagi eksistensi sebuah masyarakat bangsa, perlahan-lahan akan hancur.

4. intervensi internasional.

intervensi itu bergerak dari yang paling lunak, berupa pemberian advis yang membingungkan kepada pemerintah nasional yang pada dasarnya sudah kehilangan arah; ke bentuk yang agak kenyal, berupa provokasi terhadap kelompok-kelompok yang berkonflik; hingga yang paling keras, berupa suplai kebutuhan material untuk memperkuat kelompok-kelompok yang berkonflik itu. proses intervensi terakhir ini amat mungkin terjadi saat pemerintah nasional sudah benar-benar tak berdaya mengontrol lalu lintas informasi, komunikasi, mobilitas sosial, serta transportasi darat, laut, dan udara. bila ini terjadi, maka jalan menuju disintegrasi semakin jelas, hanya menunggu waktu sebelum menjadi kenyataan.

5. demoralisasi tentara dan polisi.

demoralisasi itu, pada kadar yang rendah dipengaruhi oleh merosotnya nilai gaji yang mereka terima akibat krisis ekonomi.

kelima faktor diatas sekali lagi saya tuliskan hanya bersifat GRADUAL dan baru dalam tahapan DAPAT menyebabkan PROSES bubarnya sebuah negara. 

sekarang silahkan telaah satu-persatu dengan cermat dan hati-hati, benarkah rahasia yang Nazar miliki itu telah memenuhi kelima unsur diatas? 

Nazar mengatakan bahwa Republik ini akan bubar jika ia membuka 'kartu As' yang ia miliki. Nazar berbicara seolah-olah Republik ini adalah boneka yang ada dalam genggamannya. 

pertanyaannya adalah memangnya Nazar itu siapa, kok berani-beraninya mengatakan Republik akan bubar?

dia itu pernah sekolah apa nggak sih?

kini semua sudah terungkap siapa itu Nazar beserta jajaran pengacaranya saat ada tayangan Indonesia Lawyer Club (ILC) yang tayang beberapa waktu lalu disebuah stasiun televisi swasta. 

dalam acara itu terkuak betapa kuatnya nuansa politik dibalik kasus ini.

mulai dari adanya pengurus Partai yang menjadi Tim Pengacara Nazar, hingga kesaksian Yulianis dan Tridianto (Ketua DPC PD Cilacap) yang sangat dekat dengan Nazar maupun Anas. Tridianto mengatakan bahwa semua tuduhan yang ditujukan pada Anas Urbaningrum adalah BOHONG, karena selama setahun ia bersama dengan Nazar maupun Anas.

belum lagi pernyataan Ruhut yang mengatakan bahwa Tim Pengacara Nazar itu tak dibayar sepeserpun oleh Nazar!! lalu siapa yang membayar pengacara-pengacara 'mahal' itu? GRATIS kah? hehehe... mudah-mudah kita masih memiliki kewarasan untuk menilai itu.

tapi sayangnya, rerun dari acara tersebut banyak yang di 'cut'. 

antara lain pernyataan dari RC, anggota tim pengacara Nazar yang juga pengurus salah satu partai terbesar Republik ini. 

kenapa itu di 'cut'..?

ada apa ini..?

well... kalian dapat menilai itu semua, karena kalian adalah rakyat Indonesia yang dianugerahi Tuhan berupa kecerdasan. 

finally

saya ingin mengutip sebuah kalimat yang indah nan lugas dari Abraham Lincoln sebagai penutup ulasan saya. 

"With Malice toward none, with charity for all, with firmness in the right, as God gives us to see the right, let us strive on to finish the work we are in, to bind up the nation's wounds ~ Abraham Lincoln"

sekian.





4 komentar:

  1. Nggak penting di bahas sob , Indonesia kebanyakan orang munafik dan sok pinter

    BalasHapus
  2. menurutku penting untuk dibahas, agar orang-orang yang tidak mengerti seperti tukang becak anak saya tidak panik.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya sih, segala permasalahan yang terjadi di dalam negri penting untuk dibahas.. jika generasi muda 'ignorance' justru negara ini yang akan bubar. ignorance berarti kita benar2 tidak menghargai susah payah kakek buyut dalam merebut kemerdekaan. apa yang terjadi di Indonesia kadang2 memang sungguh tidak masuk akal. Apakah indonesia akan menjadi lebih baik? Bisa...asal kita tetap optimis...

      Hapus
    2. sebuah pendapat yang brilian. generasi muda tak seharusnya mudah patah semangat dan hilang arah. kita harus tetap optimis dan yakin bahwa sebagai pemuda kita akan mampu memberi warna dan menjaga lilin harapan agar tetap menyala. good point, Mirna. thank you :)

      Hapus